Mesir Akan Kirim 1.325 Penjaga Perdamaian ke Kongo

Standard

Kairo, 18/2 – Mesir merencanakan untuk mengirim lebih dari 1.325 tentara ke Kongo Timur untuk bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian PBB yang ditugasi melindungi warga sipil di wilayah itu, Kementerian Luar Negeri Mesir mengatakan, Selasa.

Kementerian luar negeri itu mengatakan para tentara tersebut akan membantu meningkatkan operasi penjaga perdamaian PBB sesuai dengan keputusan Dewan Keamanan November untuk mengirim 3.000 penjaga perdamaian tambahan ke Kongo guna melindungi warga sipil dan mengakhiri konflik di bagian timur Kongo yang bergolak.

Misi di Republik Demokratik Kongo merupakan operasi penjaga perdamaian PBB terbesar di dunia dan akan ditingkatkan untuk sementara waktu menjadi sedikit di atas 20.000 tentara dan polisi katika balabantuan itu dikerahkan.

Mesir mengatakan dalam satu pernyataan bahwa sumbangannya pada pasukan itu akan terdiri atas satu kesatuan militer dari 1.325 tentara termasuk satu batalion infantri bermotor, pasukan para, pasukan payung dan insinyur militer.

Mesir juga akan mengirim satu unit polisi kementerian dalam negeri yang misinya akan termasuk melindungi orang-orang dan pegawai PBB dan lembaganya, membantu polisi Kongi dan melakukan patroli gabungan dengan mereka di bagian timur negara itu.

Mesir sekarang ini memiliki hanya 23 pengamat militer dan 13 polisi di Kongo, menurut PBB.

Pasukan PBB di Kongo telah mengeluhkan jangkauan (wilayah) yang luas dan tidak dapat melindungi semua warga sipil di timur, yang padat dengan kelompok bersenjata meskipun telah ada pemilihan nasional 2006 yang mengembalikan Presiden Joseph Kabila ke kekuasaan.

Sekitar 250.000 orang telah melarikan diri dari rumah mereka dalam pertempuran tahun lalu dan membuat lebih dari satu juta orang jumlah warga sipil yang terlantar sejak pemilihan 2006. Perang sejak 1998 telah menewaskan lebih dari 5 juta warga Kongo.

Sebagian dari peran misi PBB di Kongo telah membantu tentara nasional baru, kelompok campuran yyang terdiri atas bekas pemerintah, kelompok milisi dan pemberontak dari perang terakhir.

Penjaga perdamaian telah memberikan latihan, bantuan logistik dan medis dan sering berperang berdampingan dengan tentara pemerintah, menggunakan senjata berat dan memberikan dukungan udara dalam pertempuran melawan pemberontak, meskipun hubungan itu sekarang telah menjadi tidak nyaman.

(sumber ANTARA/Reuters)Kirim Pesan YM

Leave a comment