Pemukim Yahudi Mengamuk di Desa Tepi Barat

Standard

Safa, Tepi Barat, 8/4 – Lusinan warga Israel dari satu permukiman Yahudi di mana seorang Palestina membunuh seorang pemuda pekan lalu, mengamuk, Rabu di sebuah desa Arab di Tepi Barat, merusak pintu-pintu mobil dan merusak rumah-rumah, kata penduduk dan para petugas medis.

Paling tidak lima warga Palestina cedera akibat aksi kekerasan yang termasuk konfrontasi antara penduduk desa yang melemparkan batu dan tentara Israel yang tiba di lokasi itu setelah para pemukim, dari Bat Ayin memasuki desa tetangga Safa.

“Sejumlah besar pemukim itu datang pukul 07:30 waktu setempat Rabu pagi dan mulai merusak pintu-pintu mobil dan melemparkan batu ke rumah-rumah,” kata Abu al Abed, seorang penduduk Safa di mana sekitar 300 warga Palestina tinggal.

Satu sumber militer Israel mengatakan aksi kekerasan itu dimulai ketika para warga Palestina melemparkan batu-batu ke para pemukim di Bat Ayin yang sedang menjalankan ibadah di sebuah bukit terdekat sebelum perayaan hari Paskah kaum Yahudi.

Penduduk Safa mengatakan sekitar 200 pemukim, sejumlah dari mereka membawa senjata api, memasuki desa itu.

Tentara melepaskan tembakan peluru karet dan juga menggunakan gas air mata dalam bentrokan dengan para warga Palestina yang melemparkan batu, kata penduduk desa. Tidak ada laporan tentang korban cedera atau penahanan di kalangan para pemukim.

Selasa lalu, seorang warga Palestina bersenjatakan kapak membunuh seorang seorang pemuda berusia 13 tahun dan mencederai seorang bocah laki-laki berusia tujuh tahu di Bat Ayin. Penyerang yang tidak diketahui identitasnya itu melarikan diri.

Sekitar 1.000 warga Israel tinggal di Bat Ayin ,dekat kota-kota Palestina, Al Khalil (Hebron) dan Bethlehem.

Pada tahun 2002, tiga pemukim dari Bat Ayin divonis oleh sebuah pengadilan Israel dengan hukuman penjara berkisar antara 12 sampai 15 tahun karena berusaha meledakkan sebuah bom dekat sebuah sekolah putri Palestina di Jerusalem Timur Arab.

Anak laki-laki-laki yang cedera itu adalah anak dari salah seorang dari tiga pemukim yang dipenjarakan itu.

(sumber ANTARA/Reuters)

Leave a comment