- Assalamu’alaikum. Teman², udah pada sholat ‘Isya kan? Bagi yang belum sholat Isya ayo disegerakan yah! 🙂
- Teman², adakah yang sedang ta’aruf saat ini? ^^ kali ini saya akan share tentang #Taaruf. Mau simak? Yuk! Bismillah.
- #Taaruf berasal dari Bahasa Arab, bermakna “saling mengenal“, bisa berkenalan dengan siapapun, lelaki maupun perempuan.
- Makna #Taaruf lebih spesifik ketika ditujukan untuk siapa saja yang mencari jodoh, tanpa melalui proses pacaran.
- Tujuan #Taaruf sebagai wadah berkenalan & mengetahui lebih dalam tentang calon suami/istri yang akan menikah (pra khitbah).
- Mengenal lebih dalam? Eits, jangan berpikir jauh² dulu. Dalam #Taaruf gak ada kontak fisik lho, jadi jangan disamain dengan pacaran yah.
- Bedanya #Taaruf dengan pacaran apa? Wow, beda sekali. Antara bumi dan langit deh hehehe.
- Di Mata Allah, pacaran adalah salah satu perbuatan yang mendekati zina. Kenapa? Karena didalam pacaran bentuk zina bisa ditemukan. *kalem
- Zina apa aja? Zina hati, zina mata, zina tangan, zina kaki, zina mulut & zina terbesar yaitu zina farji. Naudzubillahi min dzalik.
- Yuk Qur’an-nya dibuka, “Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji & suatu jalan yang buruk” *Al-isra’:32
- Sekedar mengingatkan/info bagi yang belum tahu, bahwa zina adalah salah 1 dari 7 dosa besar didalam Islam.
- Bagaimana dengan #Taaruf? Ta’aruf justru disyariatkan dalam Islam, sebelum dimulainya hubungan bernama pernikahan. *tsaah
- Tujuan #Taaruf sudah jelas untuk menikah, nah kalo tujuan pacaran? Macam² yah motifnya.
- Coba deh tanyain ke teman² yang punya pacar, apakah benar tujuan pacaran untuk menikah? *kalem
- #Taaruf punya jangka waktu 3Â bulan, kalaupun lebih biasanya bukan ta’aruf lagi, tapi sedang mempersiapkan pernikahan.
- Nah kalo pacaran gimana? Gak ada yang tau kan kapan masa pacaran itu berlangsung? Ada yang mingguan, bulanan bahkan tahunan. (-.-“)
- Jadi kalo jangka waktu #Taaruf lebih dari 3 bulan & gak ada perkembangan menuju pernikahan itu berarti bukan ta’aruf tapi lagi pacaran.
- Orang yang berani #Taaruf mentalnya sudah lebih siap untuk menikah. Jadi gak ada unsur main² lagi, karena tujuan ta’aruf jelas untuk menikah.
- Beda dengan pacaran, belum tentu mental mereka sudah siap menikah, karena toh tujuan pacaran tidak selalu untuk menikah.
- Ssst, katanya pacaran setelah menikah lebih asyik lho. Karena apa? Karena sudah halal. *aih
- Dear, semakin lama berhubungan dengan lawan jenis maka akan semakin mengotori hatimu.
- Hubungan yang terlalu lama juga akan mengeratkan hatimu. Padahal berpacaran belum tentu menikah kan?
- Beda sama #Taaruf yang jangka waktunya sebentar, gak akan terlalu mempengaruhi hati. Kalo ta’aruf berhenti ditengah jalan gak nangis bombay.
- Karena hasil #Taaruf benar² murni keputusan Allah dari hasil istikharah. Keep positive thinking! ^^
- Oiya, #Taaruf juga membutuhkan perantara. Kenapa? Salah satunya karena rentan terhadap “kebersihan hati”. Jaga hatinya untuk yang halal ya! ^^
- Siapa aja sih perantara #Taaruf? Bisa Orangtua, keluarga dekat, teman, atau guru ngaji (Murabbi/Murabbiyah)
- Sekarang udah jelas kan apa itu #Taaruf? ^^ lanjut yuk! Mekanisme ta’aruf jika Guru ngaji menjadi mediator/perantara.
- Pertama, saling tukar CV/biodata + foto. Foto gak jadi jaminan wajah asli lho, bisa jadi wajah asli lebih baik dari foto, atau sebaliknya.
- Nah, CV itu jadi gambaran awal calon suami/istri kita. Dianjurkan untuk istikharah sebelum memutuskan untuk melanjutkan proses #Taaruf.
- Diberi jangka waktu juga yah untuk memutuskan, apakah proses #Taaruf dilanjutkan atau berhenti sampai disitu. 🙂
- Selanjutnya pertemuan antara si lelaki & perempuan. Pastinya ditemani oleh guru ngaji masing².
- Nah, pada moment itu kamu akan melihat wajah asli si calon. Manfaatkan waktu tersebu sebaik-baiknya untuk menanyakan hal² yang dianggap penting.
- Setelah pertemuan pertama, kamu akan semakin tau kecenderungan hatimu. Ingatlah, selalu libatkan Allah dalam mengambil keputusan.
- Jika #Taaruf diteruskan, selanjutnya silaturrahim ke keluarga si wanita. Biasanya kedua keluarga udah ngebahas rencana pernikahan.
- Sebelum kedua keluarga bertemu, hendaknya masing² calon sudah menceritakan tentang proses #Taaruf ini kepada keluarga.
- Next, meng-khitbah atau meminang atau melamar. Usai pinangan, calon istri dilarang menerima pinangan dari lelaki lain.
- Oiya, meskipun sudah di-khitbah, syariat tetap melarang calon suami & istri melakukan hal² yang tidak diperkenankan karena bukan mahrom.
- Masih ingat tentang saling tukar CV? Kamu juga boleh menuliskan kriteria² calon pasanganmu.
- Kalau berniat menikah untuk ibadah mungkin tidak perlu membuat kriteria, yang penting si calon baik dalam agama & akhlaqnya.
- Tapi gak semua orang gitu juga sih, karena kita punya kecenderungan manusiawi, maka ada deh beberapa kriteria calon pasangan hidup. *aih
- Pernah dengar kriteria berdasarkan sabda Rasulullah Muhammad tercinta? Saya repost ya, sekedar mengingatkan. ^^
- “Wanita dipilih karena 4 hal: kecantikan, keturunan, kekayaan & agamanya. Carilah wanita karena agamanya, niscaya kamu akan bahagia.”
- Hadits tadi ditujukan untuk laki², tapi bisa juga sebagai acuan untuk kaum wanita. Semua pasti mau kan berpasangan dengan seseorang yang TOP agamanya?^^
- Yuk perbaiki diri terus, luruskan niat untuk menggapai Ridho ALLAH. Fastabiqul khairat! Yang lagi #Taaruf semoga dilancarkan yah. ^^
- Insya Allah, Kapan² disambung lagi dengan bahasan tentang akad nikah, mahar, walimah, dll. Keep Istiqomah! Wassalam. ^^
KulTwit dari Mbak @dinizaenal25
,,Saya lebih memilih menjadi ibu dan istri yang sukses dibandingkan menjadi wanita karir yang sukses. Menuntut ilmu terus, perbaiki diri terus. #AllahuAkbar!”
(by Dini Zaenal)