Tentang hidup yang kadang tak ku mengerti. Juga tentang perasaan yang sering kali menipu.
Tapi yang ku tahu bahwa hati takkan pernah salah. Hanya saja kerap kali hati dan perasaan ini tidak singkron.

“Anda tidak dapat memilih bagaimana anda akan mati. Atau kapan. Anda hanya dapat memilih bagaimana anda akan menjalani hidup. Sekarang.”

Itulah yang diungkapkan oleh Joan Baez, seorang pengarang lagu asal Amerika Serikat. Dalam al-Quran juga sering diungkapkan tentang hal demikian. Dan kita sebagai manusia mestilah mempersiapkan diri untuk menjemput kematian. Dengan berbekal. Dan sebaik-baik bekal adalah takwa.

Berbagai ungkapan tentang hidup banyak kita dengar, banyak kita pelajari, banyak kita ketahui dan tentu saja masing-masing dari kita turut merasakan. Ada yang mengatakan hidup ini sulit, ada yang mengatakan hidup itu indah. Tak sedikit yang mengungkapkan kekaguman tentang hidup yang dijalaninya. Berupa petualangan misalnya.

Berbagai alasan dan bukti kongkret mereka paparkan tentang getirnya menjalani hidup.

Bagi saya pribadi yang hanya sekedar hamba Allah, hidup ini adalah hal yang cukup rumit. Menjalaninya tidak bisa hanya sekedar mengikuti arus jaman. Namun juga harus memiliki cita-cita dan pengharapan untuk masa depan yang lebih baik.

Seorang Ken Hudgins punya ungkapan “The meaning of life is to give life meaning.” – “Arti hidup adalah untuk memberi hidup sebuah arti.”

Kata-kata singkat, simpel. Namun memiliki makna yang dalam. Bagi kebanyakan kita yang hanya menjalani hidup biasa-biasa saja. Malah cenderung membosankan. Mulailah sejak saat ini untuk memberi arti dalam ini. Dalam hidupku, hidupmu dan hidup kita semua.

Sungguh merugi seorang anak Adam yang melalui jalan panjang hidupnya hanya dengan biasa-biasa saja. Melalui panjangnya waktu dalam hidup ini hanya dengan kesia-siaan. Seiring bertambahnya usia, semakin sedikit waktu yang akan dilalui. Namun tidak banyak hal yang telah diperbuat. Tidak bertambah kualitas dalam diri ini.

Ada ungkapan dalam al-Quran tentang hal diatas kan? Maaf, saya kurang tahu ayat ataupun surahnya. Saya bukan ahli Quran, membacanya saja saya belum fasih. Namun diri yang lemah ini, insya Allah, tidaklah henti maupun bosan untuk belajar. Belajar banyak hal. Baik dari Quran maupun yang lainnya.

Mungkin ini hanya sedikit pengantar dari diri yang lemah ini. Silakan mengunjungi postingan saya yang lain di Blog ini. Terima kasih.

Salam hangat dari sahabatmu, SApta himura.

23 responses »

  1. tulisan ini mengingatkan saya kepada salah seorang dosen favorit saya. beliau sering menyebutkan kata “meaning” dalam materi perkuliahannya. sampai akhirnya beliau mengatakan tentang pentingnya memberi “meaning” dalam kehidupan kita. subhanalloh.

  2. Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membahas ini, saya benar-benar merasa kuat tentang hal itu dan suka belajar lebih lanjut tentang topik ini . Jika bisa dilakukan , karena Anda mendapatkan keahlian , Anda akan pikiran memperbarui weblog Anda dengan info lebih lanjut? Hal ini dapat sangat membantu bagi saya .

  3. hebat ente, salut aku, baca ente punya kalimat. memacu aku tuk mengenal diri sendiri. apa yang pas buat ku untuk jembatan mnnuju cita2. BTW ajari dunx bwat homepage cem ni??

    salam kelas RPL 1

    ————papalai————-

Leave a reply to dwihimura Cancel reply