Meski saya kurang suka membaca, wa bil khusus membaca novel, saya sempatkan untuk menonton ;Cinta Suci Zahrana;. Film yang diadaptasi dari Novel besutan Habiburrahman dengan judul serupa. Sulit untuk memberi komentar terhadap film ini, lantaran sudah banyak yang memberi komentar positif terhadapnya. Film ini memang sarat hikmah. Tanpa banyak menggurui namun langsung jleb. Menusuk ke hati.
Ada sedikit catatan yang saya buat ba’da menonton tayangan ini. Bukan merupakan resensi, hanya sekedar ungkapan hikmah yang mampu saya petik. Mudah-mudahan juga dapat saya laksanakan.
1. Jodoh sepenuhnya berada di tangan Allah | Kita akan meraihnya dengan jalan Ikhtiar dan munajat | Libatkan Allah dalam keseharian kita.
2. Kita boleh memilih jodoh sesuka hati | Tampan-Cantik | Kaya | Ningrat | Pendidikan | Atawa poin-poin lain yang bersandar pada duniawi.
3. Atawa kita melandaskan jodoh pada nilai-nilai Ukhrowy | Keimanan | Sholih | Mencintai dan Bertanggungjawab pada keluarga | dan lainnya.
4. Dan nilai Ukhrowi yang paling utama adalah tatkala jodoh kita lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya ketimbang dirinya apalagi kita.
5. Zahrana manyodorkan Quran untuk dibaca sang calon suami | Melandaskan kebaikan Agama seseorang dari apik tidaknya ia membaca Quran.
6. Hanya langkah awal | Jikalau seseorang sudah apik membaca Quran, merupakan pintu awal untuk kebaikan lainnya.
7. Sholat merupakan landasan berikutnya | Jodoh yang terbaik adalah yang menjaga Sholat | Taqwim | Khusyu’ | Berefek.
8. Maksud dari Berefek adalah nilai-nilai kekhusyu’an Sholat nyatu ke perilaku hidup sehari-hari | Sholat juga maksiat juga :Tidak demikian.
9. Suami menjadi Imam yang baik saat Sholat | Istri dan anak-anak menjadi makmumnya | Imbas dari Sholat :semua jadi baik.
10. Zahrana memiliki pendidikan tinggi | Tapi tidak sombong untuk mengharap pendamping sestrata | Agama landasan paling utamanya.
11. Berjodoh dengan tukang kerupuk yang miskin dan pendidikan jauh dibawahnya pun ia bersedia | Asal agamanya baik.
12. Berikhtiar dengan konsultasi jodoh pada tempat yang tepat :Kiyai Pesantren | Tentu pilihan baik | Kiyai pun memilihkan yang terbaik.
13. Meski sang calon hanya tukang kerupuk yang sederhana namun apik dalam beragama | Pilihan Sang Kiyai | Zahrana setuju.
14. Cobaan pun hadir silih berganti | calon suami meninggal tepat satu malam sebelum akad nikah | Duka mendalam bagi Zahrana.
15. Wajar jikalau Zahrana terpukul | Tapi tidak ada cobaan yang hadir tanpa izin dan kehendak Allah | Zahrana tawakkal.
16. Perkara jodoh dan musibah menjadi titik tekan lakon Cinta Suci Zahrana.
17. Tawakkal-Munajat | Tawakkal-Munajat | Tawakkal-Munajat | Tawakkal-Munajat | Tawakkal-Munajat | Terus menerus menjadi kunci.
18. Allah tidak akan bosan mendengarkan kita | Munajat | Harap | Ratap | Tangis | Jadikan Allah tempat mengadu dan bergantung.
19. Titik tekan lainnya tentang Birrul Walidain | Kerap menjadi dilema bagi Zahrana | Zahrana lebih selektif ketimbang Ayahnya.
20. Namun Zahrana juga tidak ingin melukai hati Ayahnya yang demikian tidak sabar akan jodoh anaknya.
21. Orangtua ingin yang terbaik untuk anaknya | Si Anak punya pilihan tersendiri | Namun semua persoalan akan selesai tatkala bertawakkal.
22. Orangtua Zahrana menilai bahwa ia lebih mementingkan karir pendidikannya ketimbang jodoh.
23. Keduanya penting | Prioritas | Mesti dibangun keseimbangan. Pendidikan yang baik | Jodoh yang baik.
24. Akhirnya saya jadi kian mengerti bahwa jodoh itu memanglah rahasia Allah | Allah akan memilihkan yang terbaik untuk kita.
25. Tugas kita :Ikhtiar | Munajat | Mensholihkan diri | Agar mendapat jodoh yang sekufuh. Selevel keimanannya.
26. Kalo dapet yang Tampan-Cantik Alhamdulillah | Itu bonus | Yang penting landasan agamanya.
27. Kalo dapet yang Kaya Alhamdulillah | Itu bonus | Yang penting landasan agamanya.
28. Kalo dapet yang Ningrat Alhamdulillah | Itu bonus | Yang penting landasan agamanya.
29. Kalo dapet yang Berpendidikan Tinggi Alhamdulillah | Itu bonus | Yang penting landasan agamanya.
30. Ir. Dewi Zahrana, M.Sc. Hendaknya Beliau juga menjadi motivasi bahwa seorang wanita jangan mau kalah pendidikannya..
Pakai index, ecek-eceknya kulTwit. Dikopi-paste dari Blog teman di http://dwihimura.tumblr.com