Category Archives: Realese

Netanyahu Dengarkan Seruan Kongres Agar Permukiman Dihentikan

Standard

WASHINGTON, 20/5 – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendengarkan seruan-seruan agar pembangunan permukiman Yahudi dihentikan sebagai langkah perlu ke arah perdamaian di Timur Tengah dalam kunjungan ke Kongres Amerika Serikat pada Selasa.

Netanyahu bertemu dengan para anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat yang diketuai John Kerry yang mengatakan ia telah menyampaikan secara langsung isu pembangunan permukiman dengan perdana menteri itu.

“Saya menekankan lagi kepada perdana menteri tentang pentingnya Israel bergerak maju khususnya soal isu permukiman,” kata Kerry kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.

“Kami juga menekankan bahwa ini bukan satu jalan dan beban tidak hanya pada Israel untuk mengambil semua langkah,” ujarnya.

Menurut dia, adalah vital bahwa dunia Arab juga “mengambil langkah-langkah untuk mengindikasikan keinginannya memberi sumbangan bagi kemajuan di atas jalan menuju perdamaian.”

Netanyahu, yang keluar dari tempat pertemuan bersama Kerry, mengatakan Israel akan mengusahakan perdamaian dengan pihak Palestina secara independen sama halnya dengan apa yang terjadi di Iran, yang AS dan Israel sama-sama khawatirkan sedang mengembangkan kemampuan senjata nuklir.

“Israel dan banyak negara Arab tetangganya punya keadaan sejarah unik dan memahami acaman dari Iran yang mengembangkan kapabilitas senjata nuklir,” kata Netanyahu.

“Kami ingin berbuat untuk mencapai perdamaian secara independen seperti apa yang terjadi di Iran, tapi faktanya hal itu hendaknya dilakukan secara paralel,” ujarnya.

Netanyahu bertemu Presiden AS Barack Obama pada Senin yang mengupayakan pendekatan diplomatik menghadapi Iran dan juga mengatakan Israel harus menghentikkan pembangunan permukiman di Tepi Barat.

Read the rest of this entry

In US Congress, Netanyahu Hears Call for Halt to Settlement

Standard

WASHINGTON, May 20 – Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu heard calls for a halt to Jewish settlements as a necessary step toward peace in the Middle East Tuesday during a visit to the US Congress.

Netanyahu met with members of the Senate Foreign Relations Committee whose chairman Senator John Kerry said he had directly addressed the settlements issue with the prime minister.

“I reemphasized to the prime minister the importance of Israel moving forward especially in respect to the settlements issue,” Kerry told reporters after the session.

“We also emphasized that this is not a one way street and the burden is not only on Israel to take all the steps,” he said.

He said it was vital that the Arab world also “takes steps to indicate its willingness to contribute to the progress on the road towards peace.”

Netanyahu, who emerged from the meeting with Kerry, said Israel would pursue peace with the Palestinians independently of what happens in Iran, which the United States and Israel both fear is developing a nuclear weapons capability.

“We have a unique historical circumstance in that Israel and many of our Arab neighbors understand the threat posed by Iran’s quest to develop nuclear weapons capabilities,” Netanyahu said.

“We intend to pursue the peace track independently of what happens in Iran, but in point of fact it should be done in parallel,” he said.

Netanyahu met Monday with President Barack Obama who has pursued a diplomatic approach to dealing with Iran, and who also said Israel must stop settlement building in the West Bank.

Read the rest of this entry

Pemimpin Fatah-HAMAS Perpanjang Dialog di Kairo

Standard

Kota Gaza, 18/5 – Para pemimpin faksi yang bertikai, gerakan Fatah dan HAMAS, Ahad sepakat memperpanjang selama satu hari lagi dialog mereka mengenai berbagai masalah yang belum terselesaikan, terutama masalah keamanan dan pemerintahan, kata seorang pejabat senior Palestina.

Nabil Shaath, seorang pemimpin senior Fatah, mengatakan kepada wartawan dalam pernyataan yang disiarkan melalui internet oleh jaringan berita lokal yang berpusat di Jalur Gaza bahwa dialog bilateral antara Fatah dan HAMAS yang diselenggarakan di Kairo, Sabtu, disepakati diperpanjang sampai Senin.

“Disepakati untuk menuntaskan dialog pada Senin. Semua peserta dan pemimpin faksi lain akan kembali ke Kairo pada awal Juli guna membahas rancangan terakhir kesepakatan,” kata Shaath.

Ia menambahkan disepakati untuk mengaktifkan kembali komite yang berbeda dan berkaitan dengan keamanan, pemerintah, PLO, pemilihan umum dan perujukan guna menyelesaikan semua perbedaan pendapat. Ia mengkonfirmasi semua komite tersebut akan segera bertemu di Kairo.

Ahad pagi, perunding Fatah Azzam el-Ahmed mengutip Omar Suleiman, Kepala Dinas Intelijen Mesir, yang mengatakan, “Baik konferensi itu menerima atau tidak, kesepakatan perujukan harus ditandatangani pada Juli”.

Shaath mengatakan rancangan akhir kesepakatan akan dibahas dalam pertemuan menyeluruh yang direncanakan diselenggarakan pada Juli dan akan mencakup semua pemimpin faksi, termasuk gerakan Fatah dan HAMAS.

“Kesepakatan itu akan ditandatangani pada 7 Juli di Kairo,” kata Shaath.

Ditambahkannya, “Mesir akan mengirim pada 7 Juli satu komite pejabat keamanan Mesir dan Arab ke Jalur Gaza guna mengawasi penerapan kesepakatan tersebut”.

Ia menambahkan para pemimpin Fatah dan HAMAS direncanakan menyelenggarakan pertemuan terakhir di Kairo, Senin, “guna membahas masalah yang belum terselesaikan, dan komite gabungan itu yang diusulkan oleh Mesir akan bertugas melaksanakan kesepakatan tersebut”.

Mesir telah mengusulkan pembentukan satu komite faksi yang akan berada di bawah komando Presiden Palestina Mahmoud Abbas guna melakukan koordinasi antara kedua pemimpin, gerakan Fatah dan HAMAS di Tepi Barat Sungai Jordan.

“Pembicaraan Senin direncanakan dipusatkan pada pembentukan pasukan keamanan gabungan di Jalur Gaza guna memulihkan keamanan dan ketenangan di daerah kantung tersebut,” kata Shaath.

Read the rest of this entry

Fatah, HAMAS Leaders Extend Cairo Dialogue for Another Day

Standard

Gaza, May 18 – Leaders of rival Fatah and Hamas movements agreed on Sunday to extend their debates on outstanding issues, mainly security and government for another day, a senior Palestinian official said.

Nabil Shaath, a senior Fatah leader told reporters in statements published by local news websites based in Gaza that the bilateral dialogue between Fatah and Hamas held in Cairo on Saturday, was agreed to be extended until Monday.

“It was agreed to finalize the dialogue on Monday, where the conferees and chiefs of other factions will get back to Cairo on early July to discuss the final draft of the agreement,” said Shaath.

He added that it was agreed to reactivate the different committees related to security, government, PLO, elections and inter-reconciliation to finalize all the remaining differences. The committees will convene soon in Cairo, he confirmed.

Earlier on Sunday, Fatah negotiator Azzam el-Ahmed quoted Omer Suleiman, Egypt’s intelligence chief as saying that “whether the conferees accept or not, a reconciliation agreement must be signed in July.”

Shaath said that the final draft of the agreement will be discussed in a comprehensive meeting that will be held in July and will include the chiefs of all the factions, including Fatah and Hamas movements.

“The agreement will be signed on July 7 in Cairo,” said Shaath, adding that “Egypt would send on July 7 a committee of Egyptian and Arab security officers to the Gaza Strip to observe the implementation of the agreement.”

He added that Fatah and Hamas leaders will hold a last meeting in Cairo on Monday “to discuss the remained outstanding issues, and the joint committee proposed by Egypt to be in charge of implementing the agreement.”

Egypt has proposed to form a factional committee to be under the command of president Mahmoud Abbas to coordinate between the two leadership, Hamas government in Gaza and Fatah government in the West Bank.

“The talks on Monday will focus on forming a joint security force in the Gaza Strip to restore security and calm in the enclave,” said Shaath.

(source ANTARA/Xinhua-OANA)

Palestina Peringati Ulang Tahun Ke-61 “Naqba”

Standard

Ramallah, Tepi Barat, 15/5 – Ribuan warga Palestina Kamis memperingati ulang tahun ke-61 Naqba, “bencana” yang memicu eksodusnya ratusan ribu orang Palestina setelah Israel didirikan pada 1948.

Dengan memegang bendera Palestina dan foto desa-desa Arab yang diratakan dengan tanah oleh pasukan Israel enam dasawarsa lalu, pemrotes berunjuk rasa di pusat kota Ramallah di Tepi Barat Sungai Jordan, yang diduduki-Israel.

“Hak untuk kembali adalah suci,” “Tidak ada perdamaian tanpa hak untuk pulang,” demikian tulisan pada spanduk-spanduk yang dibawa oleh para pengunjuk rasa.

Upacara itu berlangsung satu hari lebih cepat karena peringatan Naqba 15 Mei jatuh tahun ini pada hari Jumat, hari libur di wilayah Palestina yang sebagian besar penduduknya Muslim.

Demonstrasi itu dipimpin oleh para tokoh politik dan pemimpin agama serta dimulai di makam presiden Palestina Yasser Arafat, yang legendaris di markas besar Pemerintah Otonomi Palestina, yang sekarang diperintah oleh penggantinya, Presiden Mahmud Abbas.

Di kota Nablus di Tepi Barat utara, sekitar 2.000 orang berpartisipasi dalam unjuk rasa itu, dengan memegang bendera Palestina yang diikat dengan pita hitam sebagai tanda duka cita.

Di kamp Aqaber Jaber, di kota oasis Jericho (Ariha), peserta membuka selubung sebuah patung yang mencirikan sebuah kunci metalik setinggi enam meter yang melambangkan keterikatan para pengungsi Palestina dengan rumah-rumah, tempat mereka melarikan diri atau dipaksa keluar pada 1948.

Sekitar 700.000 orang ke pengasingan pada 1948, sementara PBB memperkirakan bahwa jumlah mereka dan keturunan mereka sekarang mencapai 4,6 juta.

Di Jalur Gaza, penguasanya HAMAS mencegah Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengadakan upacara untuk memperingati Naqba di wilayah kecil itu yang sekarang ini menampung satu juta pengungsi.

Satu komite PLO mengatakan bahwa polisi HAMAS telah mencegah kelompok itu mengadakan acara untuk memperingati Naqba, mengecam keputusan tersebut sebagai “pelanggaran terhadap hak politik dan demokratik”.
Beberapa saksi mengatakan polisi HAMAS telah dikerahkan untuk siap siaga di pusat Kota Gaza, guna mencegah pertemuan terbuka. Belum ada komentar dari Gerakan Perlawanan Islam itu.

Komite peringatan itu merupakan bagian dari PLO yang dipimpin oleh Presiden Palestina Abbas.

HAMAS bukan anggota PLO, yang masyarakat internasional anggap sebagai satu-satunta wakil sah rakyat Palestina.

Gerakan Islam itu dan kelompok sekuler Fatah, yang bersaing, telah berselisih bahkan sejak Juni 2007, ketika HAMAS memaksa pasukan pro-Abbas keluar dari Jalur Gaza, yang membagi wilayah Palestina menjadi dua entitas.

Sejak itu, kekuasaan Abbas terbatas pada Tepi Barat, sementara HAMAS memerintah Jalur Gaza.

Militer Israel mengatakan dalam satu pernyataan bahwa negara itu akan menutup Tepi Barat, yang didudukinya, dari Kamis tengah malam hingga Sabtu malam untuk Naqba.

Naqba tahun ini jatuh pada kunjungan resmi pertama Paus Benedictus XVI, yang dalam kunjungan pertama ke Tepi Barat, Kamis, menyampaikan simpati yang mendalam pada para pengungsi.

“Pada hari-hari ini (kerinduan pada perdamaian) memuat khususnya kepedihan ketika anda mengingat kejadian Mei 1948 dan tahun-tahun konflik, yang hingga sekarang belum terpecahkan, yang menyusul dari kejadian itu,” ia mengatakan di kamp pengungsi Aida di luar Bethlehem.

“Dengan kesedihan yang mendalam, saya telah menyaksikan keadaan pengungsi yang, seperti Keluarga Suci, telah meninggalkan rumah mereka,” katanya.

Read the rest of this entry

Yudhoyono Akan Beri Penjelasan Langsung Kepada PKS

Standard

Manado, 15/5 – Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono akan memberikan penjelasan langsung kepada jajaran pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengenai pemilihan Boediono sebagai cawapres yang akan diusung Partai Demokrat dan mitra koalisinya.

“Tampaknya teman-teman PKS menginginkan adanya penjelasan lebih lanjut dan langsung dari Pak Yudhoyono. Dan mudah-mudahan nanti akan bertemu, sehingga mendapatkan penjelasan lebih lanjut,” kata Ketua Departemen SDM Partai Demokrat Andi Malarangeng di Manado, Jumat.

Andi tidak menjelaskan kapan pertemuan akan dilakukan. Namun diperkirakan pertemuan akan dilakukan di Jakarta setelah Presiden Yudhoyono kembali dari Manado siang ini dan sebelum melanjutkan perjalanan menuju Bandung untuk pendeklarasian capres dan cawapres dari Partai Demokrat.

Dijelaskan Andi, Kamis malam (14/5) kemarin sudah dilakukan pertemuan antara Ketua Umum Partai Demokrat Hadi utomo, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan Mensesneg Hatta Rajasa yang merupakan utusan khusus Yudhoyono dengan pimpinan PKS.

“Kalau memang memerlukan penjelasan lebih lanjut dalam konteks langsung dari Yudhoyono itu juga bisa dilakukan. Kita harap bahwa dengan penjelasan itu persoalannya bisa selesai, bisa diterima. Dan kita bisa sama-sama melakukan deklarasi di Bandung,” katanya.

Menurut Andi, sebenarnya penjelasan mengenai alasan pemilihan Boediono sebaga cawapres dari Partai Demokrat sudah disampaikan Partai Demokrat kepada jajaran pimpinan PKS melalui telepon karena Yudhoyono memang belum sempat mengagendakan pertemuan langsung karena kesibukannya sebagai presiden.

Dikatakan Andi, Partai Demokrat juga sudah mengirimkan undangan resmi bagi pimpinan PKS untuk menghadiri acara deklarasi capres dan cawapres Partai Demokrat yang akan dilakukan di Bandung Jumat malam ini.

Sebelumnya, PKS yang bakal menjadi mitra koaliasi Partai Demokrat bersama PPP, PAN dan PKB bereaksi paling keras mengetahui bahwa Yudhoyono memilih Gubernur Bank Indonesia Boediono sebagai cawapresnya.

PKS menganggap penunjukkan Boediono sama sekali tidak dikomunikasikan dengan partainya dan merasa bahwa pilihan atas Boediono tidak cocok dengan keinginan PKS yang mengharapkan cawapres berasal dari parpol Islam dan bisa memenuhi keinginan umat.

Sementara parpol mitra koalisi lain, menurut Andi sudah bisa memahami alasan penetapan Boediono sebagai cawapres.

“Parpol lain termasuk PPP juga sudah kami bisa beri penjelasan dan bisa menerima penjelasan itu, dan bisa mendukung,” katanya.

Sedangkan mengenai rencana koalisi dengan PDIP, Andi mengatakan belum ada keputusan yang jelas karena sampai sekarang masih terus dilakukan komunikasi antara kedua partai.

Read the rest of this entry

Palestinians Mark The “Catastrophe” of Israel

Standard

RAMALLAH, West Bank, May 15, 2009 – Thousands of Palestinians on Thursday marked the 61st anniversary of the Naqba, the “catastrophe” that sparked an exodus of hundreds of thousands of refugees after Israel was created in 1948.

Holding Palestinian flags and photos of Arab villages razed by Israeli forces six decades ago, demonstrators marched in the centre of Ramallah in the Israeli-occupied West Bank.

“The right of return is sacred”, “No peace without the right of return”, read the banners held by the marchers.

The ceremonies took place a day early because the May 15 anniversary of the Naqba falls this year on a Friday, a day off in the mostly Muslim Palestinian territories.

The demonstration was headed by political figures and religious leaders and began at the tomb of legendary Palestinian chief Yasser Arafat at the headquarters of the Palestinian Authority, today run by his successor, president Mahmud Abbas.

In the northern West Bank town of Nablus, about 2,000 people participated in a march, holding Palestinian flags tied with black ribbons as a sign of mourning.

In Aqabet Jaber refugee camp, in the oasis town of Jericho, participants unveiled a statue featuring a six-metre (20-foot) metallic key, symbolising the refugees’ attachment to the houses from which they fled or were forced out in 1948.

Around 700,000 people were exiled in this way in 1948, with the United Nations estimating that today they and their decendants number 4.6 million.

In the Gaza Strip, its Hamas rulers prevented the Palestine Liberation Organisation (PLO) from holding a ceremony to mark Naqba in the tiny territory that today is home to one million refugees.

A PLO committee said that Hamas police had prevented the group from holding any events to mark the Naqba, slamming the decision as “a violation of political and democratic rights.”

Witnesses said Hamas police were deployed in force in the centre of Gaza City, preventing any public gathering. No comment was immediately available from the Islamists.

The commemoration committee is part of the PLO which is headed by Palestinian president Abbas.

Hamas is not a member of the PLO, which the international community considers the sole legitimate representative of the Palestinian people.

The Islamists and their secular Fatah rivals have been at loggerheads ever since June 2007, when Hamas forced pro-Abbas forces out of Gaza, splitting the Palestinian territories into two entities.

Since then, Abbas’s writ has been reduced to the West Bank, while Hamas has ruled the Gaza Strip.

The Israeli army said in a statement that it was sealing off the occupied West Bank from midnight on Thursday until Saturday evening for the Naqba.

This year’s Naqba fell during the first official visit to the region by Pope Benedict XVI, who during a visit to the West Bank on Thursday expressed deep sympathy with the refugees.

“In these days (the longing for peace) takes on a particular poignancy as you recall the events of May 1948 and the years of conflict, as yet unresolved, that followed from those events,” he said at Aida refugee camp outside Bethlehem.

“With anguish, I have witnessed the situation of refugees who, like the Holy Family, have had to flee their homes,” he said.

Read the rest of this entry

PKS to Pursue Alternative Coalition If Talks with SBY Fail

Standard

Jakarta, May 14 – A possible appointment of Bank Indonesia Governor Boediono as the running mate of Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), the patron of the Democratic Party (PD), has inspired the Islamic-oriented Justice Welfare Party (PKS) to think twice to maintain its coalition with Yudhoyono’s camp.

Anis Matta, PKS Secretary General, said here on Thursday his party would pursue another alternative coalition if the talks with Yudhoyono’s camp to overcome the problem ended in a failure.

However Boediono’s candidacy has created a havoc within PD’s block of coalition parties, which includes PKS.

“What we deplore much is not the appointment of Boediono as running mate, but it is more focused on the lack of communication that has been built,” he said.

According to him, all along Yudhoyono had heralded his partnership with the political parties that supported him. But as time went by, Yudhoyoho eventually abandoned his commitment by making a strategic decision on his own.

The PKS would decide what further steps it would take independently and without the influence of other political parties, he said.

“But if the problem remains unsolved beyond the limits of our tolerance, PKS will immediately pursue an alternative coalescing course which we have already prepared,” Anis Matta said.

Asked what the alternative course was, Matta said it would be revealed in the next few days.

He added that PKS had made intensive political communication with other parties such as with the Megawati Soekarnoputri-Parabowo camp as well as the Jusuf Kalla-Wiranto camp.

According to him, PKS may form a new bloc with other political parties or switch its support to the Jusuf Kalla-Wiranto pair.

“We respect Jusuf Kalla because he is consistent in running for the presidency although based on surveys he is an ‘underdog,” Matta said.

In the meantime, PKS faction head Mahfudz Siddiq that his party was scheduled to meet with the Democratic Party (PD) on Thursday evening to finalize coalition negotiations ahead of July’s presidential election.

According to him, his party would make use of the meeting to consider both parties coalition in parliament. The PKS previously expressed its disappointment over incumbent president and PD chief patron Susilo Bambang Yudhoyono’s selection of Bank Indonesia (BI) Governor Boediono as his running mate for the upcoming election.

If the talks ends in failure, an alternative coalition might emerge following the disappointment of the political parties that have aligned themselves with the Democratic Party (PD), Mahfudz said.

Two of the parties in the coalition, the Prosperous Justice Party (PKS) and the United Development Party (PPP), have expressed their disappointment.

The main reason for their disappointment is the lack of communication from the PD in determining Susilo Bambang Yudhoyono’s running mate in the July presidential election.

“The PD never talked to us and all of a sudden, Boediono emerges as the vice-presidential candidate for SBY,” Anis Matta said in Jakarta on Tuesday.

“We still believe we need a representation of nationalists and Muslims in the nation’s top government structure. That representation is important for the nation’s unity.” he said.

PPP executive Lukman Hakim meanwhile said SBY had the right to name Boediono, but he should have at least consulted the parties first.

“The very first thing SBY needs to do now is to clarify the rumors, and if it does turn out to be true, SBY must explain the reasons to us,” he said.

Mahfudz then said that based on the parties’ calculation, there was a potential for them to establish a much stronger alternative coalition, together with the Golkar Party, the People’s Conscience Party (Hanura), and the Greater Indonesian Movement (Gerindra).

“Then we will have around 60 percent of seats in the legislative body and become a dominant force. PD acts as if it has won the elections by 70 percent of tally,” he further said.

“PD says that Bank Indonesia Governor Boediono’s candidacy as vice-president possibility is at 99 percent, while the other percent belongs to God. Well I say, 99 percent of the candidacy belongs to God and only one percent belongs to PD and Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” Mahfud added.

In the meantime, an observer on strategy, Dr Subchan said SBY’s decision to pick Boediono as his running mate has actually created an havoc to PD’s coalition partners, thus causing them to think it twice to continue supporting SBY’s nomination.

“Under this circumstance, it is much better for PKS and PAN which have expressed their doubt to support SBY,” he was quoted by Antara correspondent in London as saying on Thursday.

“Such a blunder SBY has made is just his arrogance and PD failure to discuss the naming of Boediono together with their coalition partners,” said Subchan who is working for the British Cranfield Defence and Security.

In fact, it was just a few days ago that the Democratic Party and PKS had forced an effective communication in taking such important decision, he said, adding that the style of SBY and the Democratic Party which were inconsistent with the agreed plantform has shown to the public how fragile the Cikias coalition was.

According to Subchan, it was advisable for PKS to become an opposition party whereas it could make a shadow cabinet of PKS style. By doing so, PKS was expected to be able to produce young and qualified cadres for the nation who are ready to take the responsibility of the country’s future leadership.

Read the rest of this entry

“Guru Oemar Bakrie” Untuk Hormati Dunia Pendidikan

Standard

Yogyakarta, 13/5 – Pameran seni visual bertajuk “Guru Oemar Bakrie” yang digelar di Jogja Gallery Yogyakarta ditujukan sebagai penghormatan kepada dunia pendidikan dan para pendidik, serta upaya pembacaan terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

“Tajuk itu diambil dari lirik lagu gubahan musisi Iwan Fals dan lirik lagu Hymne Guru, yang notabene merupakan lagu wajib nasional yang makin pupus di ingatan diharapkan dapat merangsang gagasan dan kreativitas para perupa yang diundang,” kata konseptor pameran Suwarno Wisetrotomo di Yogyakarta, Rabu.

Ia mengatakan, pameran itu diharapkan dapat menjadi media untuk melihat lapis kenyataan tersebut dengan pendekatan seni, khususnya seni rupa.

Para perupa diharapkan, dengan segala kecerdasan, kenakalan, dan sensitivitasnya dapat menemukan bahasa dan bentuk yang menggugah dan memberikan pencerahan bagi banyak orang.

“Segala cara pandang atau pendekatan itu diharapkan tetap berbasis pada upaya penghormatan, cinta, dengan segenap sikap kritis. Bukankah seniman pada dasarnya adalah saksi, pencatat, dan pewarta atas segala peristiwa pada zamannya, agar masyarakat luas tercerahkan?,” katanya.

Menurut dia, banyak pakar pendidikan sudah bicara dengan berbagai teori dan perspektif. Namun, yang terjadi dan tampak hingga hari ini, secara umum, adalah lapis-lapis persoalan yang sudah disebut sebelumnya.

“Oleh karena itu, lagu karya Iwan Fals berjudul Guru Oemar Bakrie terus terngiang dalam ingatan kita semua. Syair lagu itu fokusnya lebih pada nasib guru yang setia dan penuh komitmen, namun tampak ‘ringsek’ di depan situasi hari ini, termasuk situasi ‘kualitas siswa’ yang menyedihkan,” katanya.

Tentu saja hal itu merupakan pandangan yang menggeneralisasikan kenyataan, karena fakta di lapangan menunjukkan banyak juga ditemukan situasi yang “ideal”, baik yang terkait dengan guru, siswa, sekolah, fasilitas, maupun kualitas, yang menjadi keharusan.

“Artinya, jika hari ini masih terdapat banyak kenyataan yang tidak ideal, pasti ada yang salah urus, salah asuh, salah persepsi, salah ajar, dan salah kepemimpinan yang harus dikatakan dengan jujur demi masa depan yang lebih baik,” katanya.

Menurut dia, pendidikan adalah investasi. Pendidikan mahal itu biasa, masuk akal, dan bisa dimengerti, tetapi persoalannya adalah bagaimana cara membayarnya, atau siapa yang sanggup membayar, atau siapa yang membiayai.

Guru harus sejahtera, fasilitas sekolah harus memadai, itu semua merupakan keniscayaan. Artinya, di samping sistem yang harus baik dan benar, terkait juga dengan persoalan kesejahteraan masyarakat.

“Dengan latar belakang semacam itu, Jogja Gallery menyelenggarakan pameran seni visual bertajuk ‘Guru Oemar Bakrie’ yang berlangsung hingga 7 Juni 2009,” kata dosen Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu.

Read the rest of this entry

Pakubuwono X Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Standard

Yogyakarta, 13/5 – Sri Susuhunan Pakubowono X diusulkan menjadi pahlawan nasional karena jasa-jasanya yang telah ditorehkan selama berkuasa sebagai Raja Keraton Surakarta pada 1893-1939.

“Jasa beliau yang beraneka ragam pantas dihargai pemerintah dengan pemberian tanda jasa sebagai pahlawan nasional,” kata Wakil Ketua MPR RI, BRA Moeryati Sudibyo di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, usulan bagi Pakubowono X sebagai pahlawan nasional bukan karena Moeryati masih memiliki hubungan darah, atau karena Pakubowono X seorang raja, tetapi karena masyarakat luas menghendakinya.

Ia mengatakan jasa-jasa kepahlawanan Sri Susuhunan Pakubowono X dalam perjuangannya mencapai kemerdekaan Indonesia di antaranya melalui bidang pendidikan, pergerakan pemuda, pengembangan ekonomi dan melalui pembangunan.

Dia mencontohkan beberapa upaya yang dilakukan Pakubuwono X di antaranya mendukung pergerakan Boedi Oetomo dan adanya Sumpah Pemuda.

“Sebagai raja, ia bisa saja tidak mengakui Indonesia, tetapi ia justru mendukung pergerakan pemuda,” katanya.

Sementara itu, Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dr Gunawan Sumodiningrat mengatakan tahapan seseorang bisa ditetapkan sebagai pahlawan nasional adalah diusulkan oleh masyarakat, karena yang bersangkutan dianggap berjasa luar biasa untuk Indonesia.

Sri Susuhunan Pakubowono X, menurut dia telah berusaha mempersatukan Indonesia, menjaga kedaulatan rakyat, mewujudkan kesejahteraan rakyat, dan ketertiban dunia.

Usulan dari masyarakat itu kemudian akan diajukan ke pemerintah daerah setempat. “Saat ini sudah ada enam daerah yang mengusulkan Pakubowono X sebagai pahlawan nasional, di antaranya Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Medan,” katanya.

Gunawan mengatakan gelar pahlawan nasional bukanlah tujuan utama yang ingin dicapai, tetapi lebih pada penanaman nilai-nilai kepahlawanan yang dimiliki Pakubowono X pada masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan umum.

Namun demikian, ia berharap gelar pahlawan nasional tersebut sudah bisa diberikan pada 2009, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November mendatang.

“Hal terpenting adalah adanya dukungan dari masyarakat, termasuk di dalamnya budayawan serta sejarawan,” katanya.

Read the rest of this entry

Israel Serahkan Peta Bom Tandan Lebanon Kepada UNIFIL

Standard

Beirut, 13/5 – Israel telah menyerahkan kepada penjaga perdamaian PBB, Selasa, peta tempat negara itu menjatuhkan bom tandan di Lebanon dalam perang 2006 dengan gerilyawan Hizbullah, pasukan penjaga perdamaian UNIFIL mengatakan.

PBB dan pemerintah Lebanon telah acapkali meminta Israel menyerahkan peta tempat negara itu menjatuhkan amunisi tersebut, sebagian besar dari yang telah ditembakkan dalam 72 jam terakhir dalam perang 34 hari itu.

“UNIFIL telah menerima dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Selasa data serangan teknis dan peta yang berkaitan dengan amunisi tandan yang ditembakkan oleh IDF di atas Lebanon dalam konflik 2006,” UNIFIL mengatakan dalam satu pernyataan. “Beberapa pakar teknik dari UNIFIL sekarang ini sedang menguji dan menilai data yang telah diterima,” badan itu mengatakan.

Seorang jurubicara militer Israel mengatakan peta itu menunjukkan lokasi bom tandan, yang telah diberikan kepada UNIFIL tahun lalu. Ia tidak dapat memastikan dengan segera peta baru itu telah diserahkan Selasa.

Puluhan orang telah tewas dan beberapa ratus orang terluka, sebagian besar di desa di Lebanon selatan akibat amunisi yang ditinggalkan oleh perang 2006 itu.

Satu resolusi Dewan Keamanan PBB yang menghentikan perang itu meminta Israel memberikan kepada PBB semua peta yang tersisa yang menunjukkan tempat-tempat ranjau darat di Lebanon.

“Peta dan lokasi itu seharusnya diserahkan dengan segera setelah keluarnya resolusi internasional tersebut,” Perdana Menteri Lebanon Fouad Siniora mengatakan dalam satu pernyataan.

Perang itu dipicu ketika Hizbullah, gerakan politik dan militer yang didukung-Iran, menangkap dua tentara Israel dalam satu serangan ke Israel, dan mengatakan kelompok tersebut ingin membicarakan pertukaran tawanan.

Dalam perang Israel-Hizbullah itu, sekitar 3.000 orang tewas, sebagian besar warga sipil yang menjadi korban dari serangan udara militer Israel di desa-desa di pinggiran Lebanon selatan. Bom tandan yang tidak meledak justru dapat menimbukan bahwa besar, terutama bagi anak-anak yang mengira bom itu adalah mainan.

Read the rest of this entry

Israel Hands Over Lebanon Cluster Bomb Maps – United Nation

Standard

BEIRUT, May 13 – Israel handed over to U.N. peacekeepers on Tuesday maps of where it dropped cluster bombs in Lebanon during the 2006 war with Hezbollah guerrillas, the UNIFIL peacekeeping force said.

The United Nations and the Lebanese government have repeatedly called on Israel to hand over the maps of where it dropped the munitions, most of which were fired in the last 72 hours of the 34-day war.

“UNIFIL received from the Israel Defence Forces (IDF) today technical strike data and related maps on the cluster munitions fired by the IDF over Lebanon during the 2006 conflict,” UNIFIL said in a statement. “Technical experts from UNIFIL are currently examining and assessing the data received,” it added.

An Israeli army spokesman said maps showing cluster bomb locations had been given to UNIFIL last year. He could not immediately confirm if new maps had been handed over on Tuesday.

Dozens of people have been killed and several hundred wounded in mainly rural south Lebanon by munitions left behind by the 2006 war.

A U.N. Security Council resolution which halted the war called on Israel to give the United Nations all remaining maps showing land mine sites in Lebanon.

“These maps and locations should have been handed over immediately after the issuance of the international resolution,” Lebanese Prime Minister Fouad Siniora said in a statement.

The war was triggered when Hezbollah, an Iranian-backed political and military movement, captured two Israeli soldiers during a raid into Israel, saying it wanted to negotiate a prisoner exchange.

Read the rest of this entry

Anggota Dharma Wanita Ikut Lomba Pembuatan “Blog”

Standard

Surabaya, 12/5 – Sekitar 250 peserta yang terdiri dari ibu-ibu anggota Dharma Wanita dari 56 dinas di lingkungan Pemprov Jawa Timur, akan mengikuti lomba pembuatan “blog” internet dalam program “Goes To Modern Kartini”.

Manajer Komunikasi Telkom Divisi Regional V Jatim, Djadi Soegiarto kepada wartawan di Surabaya, Selasa, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya menjadikan ibu-ibu anggota Dharma Wanita memahami perkembangan teknologi informasi, khususnya internet.

Program “Goes to Modern Kartini” adalah satu wujud apresiasi Telkom dalam mengikuti jejak semangat dan perjuangan tokoh pejuang wanita, Raden Ajeng Kartini.

“Sebelum mengikuti lomba pembuatan ‘blog’, peserta akan dilatih belajar internet oleh Telkom dan tim dari SpeedyHolic,” katanya di sela-sela pembukaan pelatihan internet bagi ibu-ibu Dharma Wanita Pemprov Jatim.

Pelatihan internet dan pembuatan “blog” dilaksanakan pada 13 Mei hingga 1 Juni, di “Broadband Learning Center” (BLC) Telkom Margoyoso Surabaya.

Dalam kegiatan lomba ini, sediakan hadiah uang senilai Rp15 juta untuk tiga pemenang “blog” terbaik yang diumumkan pada pertengahan Juni mendatang.

Ketua Dharma Wanita Pusat, Ny.Ani Susilo Bambang Yudhoyono (istri Presiden RI) direncanakan hadir pada acara penyerahan hadiah tersebut.

Djadi Soegiarto mengatakan, kemajuan teknologi informasi atau internet sudah tidak bisa ditawar bagi kalangan ibu-ibu, karena mereka menjadi pusat dalam keluarga dan sangat berperan dalam menentukan masa depan generasi penerus.

“Sebagian anak-anak sudah tidak awam dengan internet, maka sang ibu juga harus tahu, agar bisa mengarahkan dan mengawasi anak-anaknya,” katanya menambahkan.

Hingga pertengahan Mei 2009, Telkom Divre V Jatim telah melatih sekitar 350 anggota Dharma Wanita Kota Surabaya.

Selain Dharma Wanita, berbagai kalangan dan profesi, seperti PNS, anggota TNI dan Polri, serta pelajar di berbagai daerah di Jatim, juga telah mengikuti pelatihan internet.

Djadi Soegiarto menambahkan, pemberian pelatihan tersebut bertujuan menumbuhkan penetrasi internet di Jatim yang saat ini masih kurang dari 15 persen.

Telkom Jatim juga terus menambah jumlah titik “hotspot” di area-area publik untuk mendukung perkembangan internet. Ditargetkan hingga akhir tahun, jumlahnya bisa mencapai lebih kurang 1.000 titik “hotspot”.

“Saat ini angkanya sudah sekitar 720 titik ‘hotspot’ dan sebagian besar berada di area-area publik,” kata Djadi.

Ketua Dharma Wanita Pemprov Jatim, Ny.Purmiasih Rasiyo berharap, para anggotanya bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar melek internet.

“Ini sebagai proyek percontohan dan nanti akan dikembangkan pada daerah lain. Nantinya, diharapkan kegiatan Dharma Wanita di Jatim bisa dimonitor melalui internet,” kata istri Sekdaprov Jatim ini.

Read the rest of this entry

Paus Kunjungi Israel dan Wilayah Palestina

Standard

Amman, 11/5 – Paus Benedictus hari Senin memulai bagian dari yang paling sulit dari lawatan pertamanya ke Timur Tengah, dengan kunjungan ke Israel dan wilayah Palestina.

Ia meninggalkan Jordania setelah tiga hari yang mana ia menekankan keinginannya untuk menyambut hangat hubungan antara umat Kristen dan Muslim serta untuk berupaya menyeka atau menghapuskan kebencian sisa kuliah 2006 yang ia buat yang umat Islam lihat sebagai serangan.

Setelah diantar oleh Raja Jordania Abdullah, maka kemudian Benedictus, 82, melakukan penerbangan selama 30 menit dari Amman ke Tel Aviv dan ia disambut baik oleh Presiden Shimon Perez dan PM Benyamin Netanyahu.

Selama lima hari berada di Israel dan wilayah Palestina, ia diperkirakan akan mengulangi tawarannya pada Gereja Katolik untuk melakukan semua semampunya untuk membantu proses damai (Timur Tengah) yang macet.

Di antara kunjungan-kunjungan ke tempat-tempat yang disucikan yang berkaitan dengan kehidupan Jesus, ia juga akan mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Israel, pemimpin Palestina dan Yahudi serta para pemimpin agama Islam.

Vatikan mendukung penyelesaian dua negara atas konflik Israel-Palestina.

Sejak dilantik sebagai pemimpin baru pemerintah Israel yang condong ke kanan pada 31 Maret, Netanyahu tidak pernah secara khusus membicarakan pembentukan negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza, prioritas AS dan Arab.

Apa saja yang Paus katakan mengenai masalah itu akan bergema di sekeliling kawasan itu, khususnya ketika ia mengunjungi sebuah kamp pengungsi Palestina di Bathlehem di Tepi Barat yang diduduki. Di Bethlehem, ia akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Kenangan holokus
Pada Senin siang , Paus akan mengunjungi tanda peringatan bagi korban holokus di Yad Vashem di Jerusalem.

Dalam 25 tahun sejak Dewan Vatikan Kedua tidak mengakui konsep dosa kolektif Yahudi atas kematian Kristus, hubungan Katolik dan Yahudi telah dibayangi oleh holokus dan masalah apa yang gereja lakukan, atau gagal lakukan mengenai hal itu.

Mereka telah melalui salah satu periode terburuk setelah Paus pada Januari mencabut pengucilan empat uskup tradisionalis, termasuk satu yang menolak holokus.

Vatikan mengatakan pihaknya tidak cukup tahu mengenai masa lalu para uskup itu dan kedua belah pihak sekarang mengharapkan masalah tersebut dapat ditutup dengan kunjungan ke Yad Vashem.

Kebanyakan pemimpin Yahudi sekarang menganggap episode itu untuk menenteramkan hati tapi beberapa pihak menginginkan paus untuk membuat penyangkalan tegas terhadap penolakan holokus dan menekankan bahwa tidak ada ruang bagi anti-Semitisme di gereja.

Polisi Israel mengatakan mereka akan melakukan operasi keamanan terbesar mereka dalam hampir satu dasawarsa sejak kunjungan Paus John Paul pada 2000.

Sekitar 30.000 polisi akan bertugas. Kemana pun ia melakukan perjalanan, Paus akan mengizinkan helikopter polisi untuk memantaunya dari atas.

Read the rest of this entry

Pope Visits Israel and Palestinian Territories

Standard

AMMAN, May 11 – Pope Benedict on Monday begins the most delicate part of his first trip to the Middle East, with a visit to Israel and the Palestinian territories.

He leaves Jordan after three days in which he stressed his desire for warm relations between Christians and Muslims and tried to wipe away residual bitterness over a 2006 lecture he made which Muslims saw as offensive.
After being seen off by Jordan’s King Abdullah, Benedict, 82, will make a 30-minute flight from Amman to Tel Aviv and be welcomed by President Shimon Peres and Prime Minister Benjamin Netanyahu.

During his five-day stay in Israel and the Palestinian territories, he is expected to repeat his offer for the Catholic Church to do all it can to help the stalled peace process.

Between visits to sacred sites connected to the life of Jesus he will also hold talks with Israeli officials, Palestinian leaders and Jewish and Islamic religious leaders.

The Vatican supports a two-state solution to the Israeli-Palestinian conflict.

Since being sworn in as head of Israel’s new, right-leaning government on March 31, Netanyahu has not specifically discussed establishing a Palestinian state in the West Bank and the Gaza Strip, a U.S. and Arab priority.

Anything the pope says on the subject will echo around the region, particularly when he visits a Palestinian refugee camp in Bethlehem in the occupied West Bank. In Bethlehem he will meet Palestinian President Mahmoud Abbas.

Holocaust memorial
On Monday afternoon the pope visits Jerusalem’s Yad Vashem memorial to the victims of the Holocaust.

In the 45 years since the Second Vatican Council repudiated the concept of collective Jewish guilt for Christ’s death, Catholic-Jewish relations have been haunted by the Holocaust and the question of what the church did, or failed to do, about it.

They went through one of their worst periods after the pope in January lifted the excommunication of four traditionalist bishops, including one who had denied the Holocaust.

The Vatican says it did not know enough about the bishop’s past and both sides now hope the issue can be definitively closed with the Yad Vashem visit.

Most Jewish leaders now consider the episode to have been put to rest but some want the pope to make another firm repudiation of Holocaust denial and stress that there is no room for anti-Semitism in the church.

Israeli police said they would be carrying out their largest security operation in nearly a decade, since the visit by Pope John Paul in 2000.

Some 30,000 police will be on duty. Everywhere he travels, the pope will have police helicopters tracking him from above.

Read the rest of this entry

Paus Tiba di Amman dalam Kunjungan ke Timteng

Standard

Amman, 8/5 – Paus Benedictus pada Jumat tiba di Amman dalam kunjungan ke Jordania, Israel dan wilayah Palestina yang akan menguji keahlian diplomatiknya.

Kunjungan 8-15 Mei tersebut dilakukan sebagai ziarah ke Tanah Suci, dan Paus kelahiran Jerman tersebut berencana akan singgah di beberapa tempat yang berperan penting di dalam Injil.

Perjalanan ziarah yang dilakukan Benedictus lebih sensitif daripada yang dilakukan oleh pendahulunya, Paul VI, pada 1964 dan John Paul II pada tahun 2000, karena dia telah membuat marah warga Muslim dan Yahudi, berkaitan dengan desakannya agar lebih bersikap konservatif terhadap hubungan-hubungan dengan para pemeluk agama lain.

Pada pidatonya di Regensburg pada 2006, yang menyatakan secara tidak langsung bahwa Islam adalah kekerasan dan irasional, masih melukai dunia Islam.

Banyak kaum Yahudi masih mencurigai bahwa dia menginginkan kembali reformasi-reformasi Dewan Vatikan Kedua (1962-1965), terutama sejak dia mencabut suatu larangan gereja mengenai seorang uskup ultra-konservatif yang menyangkal adanya Holocaust.

Sementara masalah-masalah ini akan menunggu di wilayah latar belakangnya, para pejabat berharap mereka tidak akan menodai kedatangannya yang ditunggu di Jordania, satu negara Muslim yang mempunyai sedikit penganut Kristen, dan menjadikan kerjasama antaraga sebagai prioritas di dalam negeri maupun di luar negeri.

“Kami akan menerima dia dengan hangat,” kata seorang pejabat senior yang minta tidak disebut namanya. “Beberapa orang mengecamnya, tapi mereka tidak melihat semua kebaikan yang dia lakukan.”

Para pemimpin Islam Jordania telah mengecam kunjungan tersebut, dengan mengatakan bahwa dia harus meminta maaf atas pidato pertamanya di Regensburg.

Masalah Palestina, yang diprihatinkan oleh kalangan Islam, akan menjadi pusat perhatian bagi semua pihak untuk menunggu mendengar bagaimana penanganan yang dilakukan Benedictus.

Kebijakan Vatikan terhadap Timur Tengah ditujukan untuk menghargai dan menyeimbangkan kaitan sejarah Gereja sampai Yahudi, dan kecemasannya terhadap keadilan atas bangsa Palestina, yang beberapa di antara mereka adalah pemeluk Kristen.

Tahta Suci cenderung pada pemecahan dua negara terhadap kasus Timur Tengah itu. Namun pemerintah baru Israel mengecam opsi tersebut, karena itu Paus Benedictus tampaknya kesulitan untuk menyeimbangkannya.

Kedua pemimpin Jordania dan Palestina ingin bahwa dia akan mengulangi sikap tradisional Vatikan, yang mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Di Jordania, Benedictus akan mengunjungi satu mesjid – hanya yang kedua dilakukan selama kepausannya, dan akan mengunjungi situs-situs tempat Injil menyebutkan Jesus dibaptis dan Musa menyaksikan Tanah yang Dijanjikan, dan kemudian wafat.

Sementara itu status Jerusalem, yang oleh Israel secara sepihak diumumkan sebagai ibu kotanya pada tahun 1980, masih rumit, bagi hubungan Vatikan-Israel dan memperlebar konteks perdamaian Timur Tengah.

Read the rest of this entry

Israel Serang Terowongan Gaza Setelah Penembakan Mortir

Standard

Yerusalem, 7/5 – Israel melancarkan serangan udara terhadap terowongan di Gaza selatan, Rabu, beberapa jam setelah mereka menyatakan bahwa gerilyawan Palestina menembakkan mortir ke arah negara Yahudi tersebut.

Angkatan udara Israel menyerang tiga terowongan penyelundup di daerah perbatasan Rafah dengan Mesir sebagai jawaban atas penembakan roket dan mortir yang terus berlangsung ke daerah Israel selatan dari Jalur Gaza, kata militer.

Sumber-sumber medis Palestina mengatakan, empat orang cedera ringan dalam serangan udara itu.

“Pagi ini lima bom mortir menghantam sebuah lapangan di daerah perkotaan Shaar Hanegev di Negev, Israel barat. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan yang dilaporkan,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata gerakan Islamis Hamas yang menguasai Jalur Gaza, mengatakan, mereka menembakkan mortir ke arah pasukan Israel yang melancarkan serangan ke Jalur Gaza tengah.

Militer Israel menyatakan, lebih dari 200 roket dan mortir ditembakkan ke Israel selatan dari Gaza sejak mereka melancarkan ofensif pada Desember-Januari ke wilayah pesisir miskin itu.

Pasukan Israel membalas serangan itu dengan gempuran-gempuran udara, sebagian besar ditujukan pada terowongan yang kata Israel digunakan oleh Hamas untuk menyelundupkan senjata dari Mesir.

Pemimpin Hamas di pengasingan, Khaled Meshaal, dalam wawancara yang diterbitkan di New York Times pada Selasa, mengatakan, kelompoknya menahan serangan-serangan roket untuk sementara waktu.

“Tidak menembakkan roket saat ini merupakan bagian dari evaluasi gerakan (Hamas) yang melayani kepentingan Palestina,” katanya.

Pasukan Israel berulang kali membom daerah perbatasan Gaza dengan Mesir sejak mereka memulai ofensif pada 27 Desember, dalam upaya menghancurkan terowongan-terowongan penyelundup yang menghubungkan wilayah miskin Palestina itu dengan Mesir.

Angkatan udara Israel membom lebih dari 40 terowongan yang menghubungkan wilayah Jalur Gaza yang diblokade dengan gurun Sinai di Mesir pada saat ofensif itu dimulai.

Terowongan-terowongan yang melintasi perbatasan itu digunakan untuk menyelundupkan barang dan senjata ke wilayah Jalur Gaza yang terputus dari dunia luar karena blokade Israel sejak Hamas menguasainya tahun lalu.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari dan sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel.

Kekerasan Israel-Hamas meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan yang ditengahi Mesir berakhir pada 19 Desember.

Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran sejak 27 Desember dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.

Jumlah korban tewas Palestina mencapai sedikitnya 1.300, termasuk lebih dari 400 anak, dan 5.300 orang cedera di Gaza sejak Israel meluncurkan ofensif terhadap Hamas pada 27 Desember.

Di pihak Israel, hanya tiga warga sipil dan 10 prajurit tewas dalam pertempuran dan serangan roket.

Pasukan Israel meninggalkan Jalur Gaza setelah daerah pesisir itu hancur akibat ofensif 22 hari. Mereka menyelesaikan penarikan pasukan dari wilayah yang dikuasai Hamas itu pada 21 Januari.

Read the rest of this entry

Israel in Air Raid on Gaza Tunnels after Mortar Fire

Standard

Jerusalem, May 7 – Israel launched air raids against smuggling tunnels in southern Gaza on Wednesday, hours after it said Palestinian militants fired mortar rounds at the Jewish state.

The air force targeted three smuggling tunnels in the Rafah border area with Egypt “in response to the continuous firing of rockets and mortar shells at Israeli southern communities from the Gaza Strip,” the military said.

Palestinian medical sources said four people were slightly wounded.

“Earlier this morning, five mortar shells hit a field in the Shaar Hanegev municipal council in the western Negev region of Israel. No casualties or damage were reported,” the military said in a statement.

Ezzedine al-Qassam Brigades, the armed wing of the Islamist Hamas movement which rules Gaza, said it fired mortar shells at Israeli troops carrying out an incursion in the central Gaza Strip.

The Israeli military says more than 200 rockets and mortar shells have been fired at southern Israel from Gaza since it carried out a devastating December-January offensive on the impoverished territory.

The armed forces have responded with a series of air strikes, mostly on tunnels which Israel says Hamas uses to smuggle in weapons from Egypt.

Exiled Hamas leader Khaled Meshaal, in an interview published in the New York Times on Tuesday, said his Islamist movement was holding its rocket fire for the time being.

“Not firing the rockets currently is part of an evaluation of the movement which serves the Palestinian interest,” he said.

Read the rest of this entry

Mentan Usulkan Subsidi Pupuk Cukup 20 Persen

Standard

Jakarta, 6/5 – Menteri Pertanian Anton Apriantono mengusulkan subsidi pupuk cukup sebesar 20 persen dari harga jualnya namun mencakup seluruh produksi BUMN pupuk nasional.

“Sebaiknya subsidi pupuk tidak terlalu besar cukup 20 persen saja tapi seluruh pupuk yang diproduksi BUMN disubsidi semua jadi tidak ada bedanya harga antara pupuk yang subsidi dan non-subsidi,” kata Mentan dalam rapat perpupukan di Deperin, Jakarta, Rabu.

Saat ini, harga pupuk bersubsidi (urea) dipatok Rp1.600 per kg sedangkan harga komersialnya sekitar Rp6.000 per kg. Pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi pupuk selama 2008 sebesar Rp15,1 triliun dan mengalokasikan Rp17,5 triliun untuk 2009.

Pengurangan subsidi, akan mendongkrak harga pupuk di pasaran. Oleh karena itu, Mentan mengusulkan kompensasi kenaikan harga pupuk bagi petani.

“Kompensasinya HPP (Harga Pembelian Pemerintah) beras dan gabah dinaikkan,” ujarnya.

Mentan menjelaskan pengurangan subsidi itu akan menghemat anggaran sekitar Rp10 triliun yang bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur pertanian seperti pengairan irigasi dan pabrik pupuk organik berskala kecil.

“Satu unit pabrik pupuk organik berskala kecil hanya butuh Rp350 juta termasuk untuk memelihara 30 ekor sapi, ada komposnya,” paparnya.

Menurut Mentan, jika pemerintah berhasil membangun 10 ribu unit pabrik pupuk organik kecil dengan biaya Rp3,5 triliun maka akan menampung 10.000 tenaga kerja serta menambah populasi sapi sebanyak 300.000 ekor.

“Dengan demikian, jenis pupuk semakin bervariasi dan petani bisa memproduksi sendiri,” tambahnya.

Read the rest of this entry